Sultan Muhammad Al-Fateh,seorang pemerintah yang adil dalam dunia Islam.Beliau juga merupakan pemerintah pilihan ALLAH SWT sepertimana yang disabdakan Rasulullah SAW:
“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (H.R. Ahmad Bin Hanbal Al-Musnad 4/335)
Sabda Rasulullah SAW ketika beliau menyampaikan hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah R.A:
“Sesungguhnya kalian nanti akan sangat bercita-cita menjadi pemimpin, padahal kelak di hari kiamat ia akan menjadi penyesalan.” (HR. Al-Bukhari).
Menurut perspektif di dalam Islam ada dua peranan yang perlu dimainkan oleh seorang pemimpin:
1. Pelayan (Khadim) Pemimpin adalah pelayan bagi pengikutnya.
Seorang pemimpin yang dimuliakan orang lain, belum tentu perkara tersebut sebagai tanda kemuliaan. Kerana pemimpin yang baik adalah pemimpin yang boleh berkhidmat dan menjadi pelayan bagi kaumnya.
Seorang pemimpin sejati, mampu meningkatkan kemampuan dirinya untuk memuliakan orang-orang yang dipimpinnya. Dia membelanjakan lebih banyak, dia bekerja lebih keras, dia berfikir lebih kuat, lebih lama dan lebih mendalam dibanding orang yang dipimpinnya.
Demikianlah pemimpin sejati yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.Bukan sebaliknya, pemimpin yang selalu ingin dilayani, selalu ingin mendapatkan dan mengambil sesuatu dari orang-orang yang dipimpinnya.
2. Pemandu (Muwajjih)
Pemimpin adalah pemandu yang memberikan arahan pada pengikutnya untuk menunjukkan jalan yang terbaik untuk selamat sampai di tujuan tentu saja itu baru tercapai dengan sempurna jika di bawah naungan syariat Islam.
Kita bertanggungjawab dalam setiap apa yang kita lakukan hatta diatas sekeping kertas undi. Kita akan dipersoalkan di akhirat kelak. Waspadalah.
Tepuk dada tanya iman