jOm La jOiN

Monday, April 18, 2011

Restui Perjuanganku...

Salam

Mohon doa semua....(_ _)


sekian 
tepuk dada tanya iman

Friday, April 8, 2011

Salam Perjuangan

Selamat Berjuang Sahabat




Malam siang berlalu
Gerhana kesayuan 
Tiada berkesudahan

Detik masa berlalu
Tiada berhenti
Oh syahdunya

Sejenak ku terkenang
Hakikat perjuangan
Penuh onak dan cabalan

Bersama teman - teman 
Arungi kehidupan
Oh indahnya o ooo

Berat rasanya
Didalam jiwa
Untuk melangkah 
meninggalkan semua

Kasih dan cinta
Yang terbina
Diakan selamanya
O ooo 

Slamat berjuang sahabatku
Semoga Alloh berkatimu
Kenangan indah bersamamu
Takkan kubiar dia berlalu
Berjuanglah hingga ke akhirnya
Dan ingatlah semua ikrar kita

Hati ini sayu mengenangkan
Sengsara di dalam perjuangan
Jiwa ku merana dan meronta mengharapkan
Kedamaian dan jua ketenangan wo uwo

Tetapi kuatur pada hakikat
Suka dan duka dalam perjuangan
Perlu ketabahan dan kekuatan 
Keteguhan hati berlandaskan iman

Slamat berjuang sahabatku(sahabatku)
Semoga Alloh berkatimu (berkatimu)
Kenangan indah bersamamu (bersamamu)
Takkan kubiar dia berlalu (ooooo)
Berjuanglah hingga ke akhirnya 
Dan ingatlah (ingatlah) semua ikrar kita

O o ohooo ho o ohooo

Album : Teman Sejati
Munsyid : Brothers
http://liriknasyid.com

sekian
tepuk dada tanya iman

Friday, April 1, 2011

AMANAH

AMANAH


وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.
 (Al-Baqarah: 216)


aku tidak mengharapkannya datang, dan aku tidak menolaknya pergi
tetapi saat ia hadir kepadaku, walau seberat manapun
aku harus berlapang dada
kerana aku tahu Allah sentiasa ada

"maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.
 sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan."
al-insyirah : 5-6



DI ANTARA DALIL-DALIL AL QUR`AN YANG MENJELASKAN TENTANG AMANAH

1. Surat an Nisaa/4 ayat 58 :


"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya…"

Al Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah di dalam Tafsir al Qur’an al ‘Azhim (2/338-339) berkata : Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mengabarkan bahwa sesungguhnya Ia memerintahkan (kepada kita) untuk menunaikan amanah kepada pemiliknya. Dalam sebuah hadits dari al Hasan, dari Samurah, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

أَدِّ الأَمَانَةَ إِلَى مَنِ ائْـتَمَنَكَ، وَلاَ تَخُنْ مَنْ خَانَكَ 

"Tunaikanlah amanah kepada orang yang engkau dipercaya (untuk menunaikan amanah kepadanya), dan jangan khianati orang yang telah mengkhianatimu". [Diriwayatkan oleh al Imam Ahmad dan Ahlus Sunan].



2. Surat al Anfal/8 ayat 27 : 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَخُونُواْ اللهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُواْ أَمَانَاتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ 

"Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui."

Al Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata,"… Dan khianat, mencakup seluruh perbuatan dosa, baik yang kecil maupun yang besar, baik (dosanya) terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain.

 'Ali bin Abi Thalhah berkata, dari Ibnu ‘Abbas, (tentang firmanNya) وَتَخُونُواْ أَمَانَاتِكُمْ , amanah adalah seluruh perbuatan yang telah Allah bebankan kepada hamba-hambaNya (agar mereka menunaikannya, Pen), yaitu (berupa) kewajiban-kewajiban. 
Dan maksud "janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat” adalah, janganlah kamu menggugurkannya. 
Dalam sebuah riwayat, ‘Ibnu Abbas menjelaskan maksud firmanNya: لاَ تَخُونُواْ اللهَ وَالرَّسُولَ , (janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul), dengan cara meninggalkan sunnah Nabi dan melakukan maksiat kepada Nabi"


3. Surat al Ahzab/33 ayat 72 :

"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zhalim dan amat bodoh".

Al Hafizh Ibnu Katsir t , setelah membawakan beberapa perkataan dari shahabat dan tabi’in tentang makna amanah ini, beliau berkata: “Seluruh perkataan ini, tidak ada pertentangan sesamanya. Bahkan seluruhnya bermakna sama dan kembali kepada satu makna, (yaitu) pembebanan, penerimaan perintah-perintah dan larangan-larangan dengan syarat-syaratnya. Dan hal ini, jika seseorang menunaikannya, maka ia akan diberi pahala. Namun, jika ia menyia-nyiakannya, maka ia pun akan disiksa. Akhirnya, manusialah yang menerima amanah ini, padahal ia lemah, bodoh, lagi berbuat zhalim. Kecuali orang yang diberi taufiq oleh Allah, dan Allah-lah tempat memohon pertolongan”.

4. Surat al Mu’minun/23 ayat 8, atau surat al Ma’arij/70 ayat 32:


"Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya".

Al Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah dalam Tafsir al Qur’an al ‘Azhim (8/227) berkata: "Maksudnya, apabila mereka dipercaya (dalam suatu urusan), mereka tidak berkhianat. Dan apabila mereka mengadakan perjanjian, mereka tidak menyelisihinya. Demikianlah sifat orang-orang yang beriman. Dan kebalikan dari ini, adalah sifat orang-orang munafik. Sebagaimana diterangkan dalam hadits shahih, tanda orang munafiq ada tiga: apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia menyelisihi janjinya, dan apabila diberi amanah (kepercayaan) ia berkhianat. Dalam sebuah riwayat, apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia menyelisihi janjinya, dan apabila bertengkar ia berbuat curang.

5. Surat al Baqarah/2 ayat 283:


"…Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah Tuhannya…".





sekian
tepuk dada tanya iman